Sekjen Kemenag: PPIH Jalankan Tugas Negara dan Agama

By Admin

nusakini.com--Pembekalan petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016 ditutup oleh Sekjen Kemenag Nur Syam. Dalam sambutanya, Nur Syam mengingatkan bahwa PPIH menjalankan tugas negara dan agama dalam melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. 

“PPIH memanggul tugas negara, tugas pemerintah. Karenanya, PPIH harus menjalankan amanah ini dengan baik, sebab di pundaknya ada negara, ada tugas yang amat mulia,” pesan Nur Syam di hadapan 826 petugas PPIH yang telah menyelesaikan proses pembekalan selama sepuluh hari di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (23/6). 

“Di depan kalian, terbentang luas tantangan untuk menjaga harkat dan martabat sebagai duta bangsa dalam menjalankan tugas haji,” tambahnya. 

Selain tugas negara, PPIH juga tugas agama. Menurut mantan rektor IAIN (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini, PPIH bertugas memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan agar jamaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah dengan baik. “Sebagai petugas agama, kita harus membangun moralitas diri. Tugas ini tidak hanya bernilai duniawi, tapi juga mengandung dimensi ukhrawi,” tuturnya disambut tepuk tangan peserta. 

Nur Syam berharap dalam melaksanakan tugasnya, PPIH dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji. Untuk itu, para petugas diminta untuk memahami dua hal: 

Pertama, hal Ikhwal terkait haji, mulai dari syarat dan rukun haji, waktu-waktu pelaksanan rangkaian ibadah haji dan lainnya. “Baca manasik haji secara baik. Meski bukan tim pembimbing haji, dalam kesempatan tertentu akan ditanya jamaah terkait hal Ikhwal haji, dan petugas harus memahami,” pesannya. 

Kedua, petugas juga harus memahami lokasi jamaah haji di Arab Saudi. “Peta daerah perhajian agar dikuasai, jangan sampai petugasnya yang justru tersesat,” ujarnya.   

Hal ketiga yang juga penting untuk dipahami PPIH adalah karakter jamaah. Dikatakan Nur Syam, sebagai pelayan, PPIH harus tahu karakter masyarakat yang dilayaninya, misalnya: bagaimana karakter orang Batak, Madura, dan lainnya. “Ini penting, agar bisa PPIH bisa melayani jamaah dengan baik. Pelayanan optimal bisa diberikan jika kita tahu karakter orang yang kita layani,” katanya. 

“Kita adalah petugas negara, petugas agama, pelayan agama dan pelayan jamaah, maka kedepankan layanan optimal,” tandasnya.  

Dalam kesempatan ini, Sekjen Nur Syam juga berkesempatan menyerahkan santunan kepada 100 anak yatim. Santunan ini bersumber dari dana yang sumbangan sukarela yang dihimpun oleh peserta pembekalan. 

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis melaporkan bahwa proses pembekalan berjalan lancar ditandai dengan antusiasme peserta dalam setiap sessi pembelajaran. Proses pembekalan ini diawali pre test dengan nilai rata-rata 65, dan ditutup post test dengan nilai rata-rata 76. “Terdapat peningkatan pengetahuan signifikan antara sebelum dan setelah mengikuti pembekalan,” terang Muhajirin.(p/ab)